Nama Anggota:
·
Hasanah Lubis
·
Herik Swandi
Rahmat
Remina Tarigan
Rida Wati Bangun
·
Sri Rezki Ananda
Relasi Sosial
Antar Agama Di Indonesia
Agama
merupakan suatu kepercayaan terhadap adanya wujud – wujud spritual (E.B Taylor).
Agama dapat menciptakan kohesi sosial serta juga bisa menciptakan suatu
konflik. Dalam hal ini agama bisa membuat masyarakat bisa bersatu dalam suatu hal , tapi disatu sisi agama juga bisa membuat
sekelompok masyarakat bisa terpecah belah. Namun kedua hal ini tidak bisa hilang
dari kehidupan manusia. Ibarat kata , kedua hal ini seperti dua sisi mata uang
yang saling bersebrangan tapi satu dan saling berkait. Seperti halnya dalam
berrelasi sosial. Agama manapun pada
dasarnya pasti mengajarkan mengenai ke tentraman , kedamaian , saling berbuat
kebaikan antara sesama , dan mengajarkan kebaikan – kebaikan lainnya serta
dalam agama juga menanamkan nilai – nilai dan norma – norma penting bagi
keutuhan masyarakat ke dalam individu -individu.
Agama juga
merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan integrasi sosial. Simbol
– simbol keagamaan dapat memperkuat rasa kesatuan di dalam kelompok keagamaan
bukan hanya bersifat antar kelompok tapi
menyeluruh. Maksudnya adalah masyarakat yang mengatasnamakan agama yang sama
bisa bersatu bukan hanya didalam
wilayah tertentu bahkan bisa bersatu antar manusia yang ada dimuka bumi ini .
Dalam agama juga menanamkan suatu motivasi atau dorongan untuk individu agar selalu
berbuat kebaikan dan berkorban kepada kelompok demi sautu tujuan dalam kelompok.
Agama juga memberikan sanksi atau hukuman atau ganjaran kepada setiap individu
yang menganutnya , jika individu tersebut berbuat kesalahan atau dosa atau
tidak patuh terhadap tuntutan – tuntutan dalam agama. Misalnya dalam agama
Islam jika tak melaksanakan Sholat akan mendapatkan dosa besar dan dijauhi
rezeki , dalam agama Kristen pun diberi sanksi jika tidak pergi kebaktian.
Jika dilihat dari perspektif stuktural fungsional , agama bisa
dikatakan berperan sebagai perekat masyarakat. Dimana dalam perspektif Fungsionalisme ini , menekankan saling ketergantungan dimana peran-peran
individu saling melengkapi satu sama lain dan bersifat harmonis. Saling
ketergantungan secara harmonis ini merupakan hasil dari orientasi-orientasi
nilai yang dianut bersama oleh pihak-pihak yang berinteraksi dan dari kenyataan
bahwa menyesuaikan diri dengan harapan-harapan orang lain itu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing pihak.
Bisa
disimpulkan bahwa secara struktur fungsional , agama lebih menitiberatkan
tentang bagaimana masyarakat harus bisa berintegrasi , menyesuaikan diri dan
menekankan keseimbangan serta harmoni didalam kehidupan ini. Karena pada
dasarnya tidak ada agama yang superior atau inferior terhadap agama lain. Dan
secara struktur agama yang mengajarkan kebaikan akan membuat individu hidup
dalam kedamaian , ketentraman , sebagaimana fungsi agama bagi manusia ,
walaupun relasi sosial agamanya berbeda.
Seperti
contoh yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa agama memang merupakan suatu yang bisa
mempersatukan individu kedalam kelompok.Ini terlihat dari penelitiannya
mengenai suku – suku Aborigin di Austarlia. Dimana pada masyarakat di Aborigin
ini suatu upacara keagamaan merupakan tingkah laku kolektif yang menghubungkan
individu dengan kelompok sosial yang lebih luas.
Sisi
lain dibalik agama yang bisa menciptakan integrasi juga bisa menciptaka suatu
konflik. Seperti yang pernah dikatakan Goerge Simmel , bahwa konflik merupakan
salah satu bentuk dari interaksi didalam kohesi sosial. Menurutnya
ketidak-cocokkan , perbedaan dan kontroversi di dalam suatu kebersamaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
elemen – elemen yang mempersatukan kelompok tersebut
Indonesia
merupakan negara yang memiliki multi agama , etnis , dan lain sebagainya.
Dengan keberagaman tersebut , tidak jarang masyarakat yang ada di Indonesi mengalami
integrasi dan konflik. Pada suatu ketika umat beragama di indonesia bisa
bersatu bukan hanya dikarenakan agama yang sama , tapi karena berasal dari
negara yang sama. Misalnya saja , ketika Malaysia mengklaim kebudayaan
Indonesia , secara sepontan seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai
Marauke bersatu untuk melawan masyarakat desa. Dalam hal ini masyarakat Indonesia
berintegrasi buka didasarkan keagamaan maupun etnis , tapi dikarenakan rasa kebangsaan.
Disini
bisa dilihat bahwa ada tiga unsur yang bisa membuat manusia bisa bersatu dan
juga bisa berkonflik:
1. Didasarkan oleh etnis yang sama
2. Didasarkan oleh agama yang sama dan
3. Didasarkan oleh negara yang sama
Tapi
dalam kehidupan sehari – hari hubungan antar umat beragama di Indonesia
terlihat sangat lebih baik dibandingkan pada sepuluh tahun yang lalu , dimana
masyarakat beragama saling berkonflik diakibatkan kejadian bom bunuh diri yang
diduga dilakukan oleh penganut agama islam.Gema Toleransi dan multikulturalis
pada saat ini menjadi tonggak kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Dimana kehidupan masyarakat lebih bisa sedikit tentram dikarenakan suatau
pandangan bahwa agama yang berbeda bukan berarti kita juga harus berbeda . Karena agama itu adalah bersifat individualis
, artimya kepercayaan akan suatu yang supranatural bukan secara kolektif tapi
secara psikologis adalah kita sendiri.Agama manapun pasti mengajarkan toleransi
yang berarti menghargai agama lain.
Toleransi
antar umat beragama di Indonesia bisa dikatakan sudah mulai membaik. Terbukti
pada saat ini masyarakat tidak disibukkan lagi dengan permasalahan perbedaan
agama . Masyarakat sudah mulai rukun dan tidak mempermsalahkan bahwa agama
tertentu adalah “begini begitu “ , walaupun masih ada sebagian orang masih
berkonflik diakibatkan urusan agama.
Dapat
disimpulkan bahwa agama hanya bisa menyatukan individu terhadap individu yang
menganut agama yang sama.Misalnya individu dengan , etnis jawa , batak , cina ,
dan lain sebaginya yang menganut agama Islam , Kristen , Budha , ataupu Hindu
akan bisa bersatu ketika berbagai etnis itu memiliki agam yang sama , ketika
ada permaalahan yang berkaitan dengan agama tertentu. Misalnya agama Islam
dilecehkan oleh agama lain, otomatis masyrakat yang beragama Islam di seluiruh
muka bumi akan bersatu melawan oknum – oknum yang melakukan hal tersebut.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar