Selasa, 04 November 2014

Paradigma Ilmu Komunikasi



Nama                  : Remina Tarigan
Nim                      : 3122122006
Mata Kuliah   : Sosiologi Komunikasi
ü  Paradigma Ilmu Komunikasi
a)   Klasik
Paradigma ilmu komunikasi klasik adalah paradigma komunikasi yang menempatkan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu-ilmu alam dan fisika sebagai sebuah metode yang tersusun secara rapi dan sistematis agar kita dapat menghubungkan antara logika ataupun penalaran deduktif dengan pengamatan yang bersifat empiris dalam tujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari adanya gejala-gejala sosial yang ingin kita cari kebenarannya. Dalam hal ini cara agar kita bisa mengetahui dengan jelas gejala sosial yang terjadi, maka kita perlu melakukan analisa dan pengujian,contohnya melalui survei ataupun melalui pencobaan-pencobaan.
                Contohnya adalah apa yang menyebabkan suatu benda itu bisa terapung di dalam air. Dalam hal ini untuk mengetahui masalah tersebut maka kita harus mencari tau dahulu sebenarnya benda seperti apa yang mengapung di dalam air tersebut.Apakah dia benda padat ataukah benda ringan.Disini kita bisa mengamati dan mengetahui penyebab-penyebab atapun gejala-gejala yang terjadi.
b)   Kritis
Paradigma ilmu komunikasi kritis adalah paradigma komunikasi yang menganggap bahwa ilmu sosial sebagai suatu proses yang secara kritis berusaha mengungkap kenyataan-kenyataan serta  fenomena-fenomena sosial yang terjadi.Hal ini bertujuan membantu membentuk suatu kesadaran sosial agar seseorang atau masyarakat dapat memperbaiki dan merubah kondisi kehidupannya.
Contohnya adalah aksi protes yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosennya karena menganggap bahwa nilai yang diberikan oleh dosen tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan kenyataan, padahal mahasiswa menganggap bahwa rata-rata jawaban yang mereka berikan saat ulangan itu sudah benar. Akan tetapi jalan keluar yang dipilih dalam aksi ini ialah dengan komunikasi. Komunikasi dianggap sebagai alat mediasi atau jalan keluar ketika mereka tidak bisa lagi menerima sesuatu yang terjadi.
c)   Konstruktivisme
Paradigma ilmu komunikasi konstruktivisme adalah paradigma komunikasi yang memandang bahwa ilmu sosial itu sebagai suatu analisis sistematis terhadap adanya aksi-aksi ataupun tindakan-tindakan sosial antara peneliti dengan subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini cara agar kita bisa mengetahui aksi-aksi ataupun tindakan-tindakan sosial tersebut, maka kita bisa melakukannya melalui pengamatan langsung, melalui pemahaman dan juga dengan mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman subjek yang akan kita teliti.
Contohnya adalah seorang bayi yang belum mengerti tata bahasa, apalagi mempelajari suara akan menangis ketika mendengar ibunya berbicara dengan nada tinggi sambil melotot. Apa yang dilakukan oleh ibunya, ditafsirkan sebagai ekspresi marah oleh bayi tersebut yang dilanjutkan dengan tangisan sebagai balasannya. Penafsiran ucapan dan ekspresi wajah ibunya menurut  bayi tersebut merupakan proses komunikasi.
ü  Teori-Teori Komunikasi
a)   Teori Umum
1.    Teori Fungsional dan Struktural
Dalam teori ini dijelaskan bahwa masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai bagian-bagian ataupun sub-sub sistem yang mana masing-masing subsistem tersebut memiliki fungsi dan peran yang berbeda-beda.Selain itu masing-masing fungsi dari subsistem tersebut juga akan saling  berusaha membantu dan menopang agar apapun yang dicita-citakan maupun diinginkan dapat terwujud.Intinya dalam hal ini segala yang ada dalam setiap fungsi sistem maupun subsistem akan bersifat terstruktur dan sesuai dengan fungsi masing-masing.
Contohnya adalah dalam sistem pemerintahan masyarakat desa.Dimana dalam sistem pemerintahan masyarakat desa terdapat kepala desa,sekretaris desa dan bendehara desa. Masing-masing dari sistem tersebut harus menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Apabila dari salah satu sistem tersebut ada yang tidak menjalankan peran dan fungsinya sebagaimana mestinya maka sistem pemerintahan di desa itu akan kacau.
2.    Teori Behavioral dan Kognitif
Dalam teori ini yang menjadi fokus utama kajian pengamatannya adalah diri manusia secara individual. Selain itu yang terkenal dalam teori ini adalah teori stimulus dan respon. Stimulus maksudnya ialah hal-hal yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran dan perasaan, sedangkan respon dalam hal ini maksudnya ialah  reaksi ataupun respon yang kita berikan ketika belajar baik berupa gerakan maupun tindakan. Dalam teori ini menggambarkan bahwa manusia bersikap dan bertindak karena adanya stimulan. Manusia bersikap karena pengetahuannya yang dibentuk oleh lingkungan seperti lingkungan keluarga dan organisasi.
Contohnya adalah ketika kita ingin menjual anak  anjing.Dimana pada saat kita ingin menjualnya,kita memasukkannya ke dalam sebuah goni.Dalam hal ini yang terjadi adalah anjing yang berada pada goni tersebut akan berusaha mencari cara agar bisa keluar dari goni tersebut dan dia juga berusaha menggigit goni tersebut agar bisa keluar.Anjing tersebut pun berusaha,mencoba dan selalu mencoba secara terus menerus menggigit goni itu sehingga pada akhirnya goni itu pun koyak dan anjingnya bisa keluar. Intinya disini adalah kita bisa mengetahui bagaimana respon ataupun tindakan yang dilakukan oleh anjing tersebut ketika dia sedang mengalami masalah ataupun tekanan.
3.    Teori Konvensional dan Interaksional
Teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang sifatnya membangun, memelihara, mengubah kebiasaan tertentu, termasuk bahasa dan simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi. Teori ini melihat struktur sosial sebagai produk dan interaksi. Fokus pengamatan teori-teori ini tidak terhadap struktur tetapi tentang bagaimana bahasa dipergunakan untuk membentuk struktur sosial, serta bagaimana bahasa dan simbol-simbol lainnya direproduksi, dipelihara serta diubah dalam penggunaannya.
Dalam teori ini komunikasi berfungsi sebagai alat perekat dalam masyarakat. Selain itu dalam teori ini makna pada dasarnya merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena itu, makna dapat berubah dari waktu ke waktu, dari konteks ke konteks, serta dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya. Dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relatif dan temporer.
Contohnya adalah
4.    Teori Kritis dan Interpretatif
Dalam teori ini yang menjadi penekanannya terletak pada peran subjektivitas yang didasarkan pada pengalaman individual dan konsep kunci dalam teori.Interpretif berarti pemahaman yang berusaha menjelaskan makna dari suatu tindakan. Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna tidak dapat dengan mudah diungkap begitu saja. Interpretasi secara harfiah merupakan proses aktif dan inventif.
Pendekatan teori interpretif cenderung menghindarkan sifat-sifat preskriptif dan keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati.  Pengamatan menurut teori interpretatif, hanyalah sesuatu yang bersifat relative.  Sementara teori-teori kritis lazimnya cenderung menggunakan keputusan-keputusan absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya.
Selain itu teori interpretif juga bertujuan untuk memahami pengalaman hidup manusia, atau untuk menginterpretasikan makna-makna teks. Sedangkan teori kritis berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusia mengalami kendala dan berusaha menciptakan berbagai metode untuk memperbaiki kehidupan manusia.           
Contohnya adalah
b)   Teori Kontekstual
1.    Komunikasi Intra-Pribadi (Intra-Personal Communication )
Komunikasi intra-pribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seorang individu ,dimana individu tersebut  berperan sebagai pemberi pesan dan penerima pesan.Contohnya pada saat seorang individu berfikir, merenung ataupun melamun.Dimana yang dia pikirkan dan lamunkan adalah mengapa banyak orang yang tidak suka padanya.Dan disini dia juga introspeksi diri dan menganggap mungkin orang tidak suka padanya karena dia sombong dan angkuh.Di dalam komunikasi ini terlihat bahwa individu tersebut bertanya pada dirinya sendiri dan dia juga menjawab pertanyaan yang ia tanyakan sendiri.
2.    Komunikasi Antar-Pribadi (Inter-Personal Communication)
Komunikasi Antar-Pribadi adalah Komunikasi yang terjadi antar dua orang individu atau lebih yang sifatnya pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah komunikasi yang terjadi di dunia maya berupa facebook dan twitter.Di mana dalam hal ini terjadi komunikasi secara tidak langsung, artinya individu yang berkomunikasi belum saling kenal dan belum pernah bertemu. Akan tetapi tetap terjadi komunikasi,karena adanya proses penyampaian pesan yang saling berbalas ataupun berkomentar dalam facebook dan twitter tersebut.
3.    Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi antara kumpulan orang-orang yang tergabung dalam suatu kelompok dikarenakan kepentingan, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Contoh komunikasi kelompok kecil tersebut adalah kelompok diskusi.Dimana dalam kelompok diskusi tersebut orang-orang berkumpul karena adanya faktor kepentingan yang sama yakni untuk membahas suatu permasalahan serta menemukan solusi dari permasalahan yang dibahas. Sedangkan contoh komunikasi kelompok besar adalah komunikasi publik yaitu komunikasi yang terjadi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang ataupun khalayak. Misalnya saja komunikasi yang dilakukan seorang pendeta  pada saat KKR ( Kebangkitan Kebangunan Rohani) terhadap para jemaat yang hadir. Dimana pada saat KKR, terjadi komunikasi yakni pada saat pendeta berbicara maka jemaat yang hadir mendengarkan bahkan bertepuk tangan. Disini terlihat terjadi komunikasi karena adanya kepentingan yang sama juga yaitu bahwa pendeta menyampaikan pesan-pesan kepada jemaat dan sebaliknya jemaat mendengarkan dan meenanggapi pesan yang disampaikan pendeta tersebut.
4.    Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi antarindividu dalam suatu organisasi yang di dalamnya terdapat interaksi. Pada umumnya komunikasi ini membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Contohnya adalah komunikasi yang terjadi antara guru dan muridnya yang tergabung dalam organisasi sekolah. Dimana dalam hal ini terjadi komunikasi langsung dan saling bertatap muka. Dalam proses komunikasi tersebut guru menyampaikan informasi ataupun pengetahuan yang dia miliki kepada murid-muridnya. Artinya dalam hal ini guru berfungsi sebagai pemberi informasi sedangkan murid penerima informasi.
5.    Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa adalah komunikasi yang disampaikan melalui media massa,baik media cetak maupun media elektronik yang ditujukan kepada khalayak luas.Contohnya adalah komunikasi massa melalui media cetak yakni surat kabar.Dimana dalam hal ini komunikasi akan terjadi apabila ada respon dari pembaca.Misalnya dalam surat kabar tersebut ada lowongan pekerjaan dan ketika pembaca mendatangi alamat sesuai dalam lowongan pekerjaan tersebut dan setelah diterima bekerja maka dalam hal ini telah terjadi komunikasi. Selain itu contoh komunikasi massa melalui media elektronik yakni Televisi. Dimana dalam siaran Televisi ada ditampilkan mengenai ajang pencarian bakat dalam konteks menyanyi yakni AFI. Dimana hal ini membuat masyarakat yang mengetahui informasi tersebut mulai beramai-ramai mendaftarkan diri.Dalam hal ini terjadi komunikasi melalui media massa,artinya masyarakat telah terpengaruh dan telah memiliki respon setelah menonton siaran Televisi mereka sehingga membuat mereka mendaftarkan diri mereka dalam ajang pencarian bakat tersebut.

Sumber :
Saverin,Warner J & Tankard James W. 2005. Teori Komunikasi : Sejarah, Metode & Terapan di Dalam Media Massa (diterjemahkan oleh Sugeng Haryanto). Kencana Prenada Media Grup, Jakart
michaelksk94.blogspot.com/2013/03/jenis-teori-umum-dan-kontekstual.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar