Nama : Remina
Tarigan
Nim :
3122122006
Mata Kuliah : Sosiologi
Komunikasi
ü Paradigma Ilmu Komunikasi
a)
Klasik
Paradigma ilmu komunikasi klasik adalah
paradigma komunikasi yang menempatkan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu-ilmu alam
dan fisika sebagai sebuah metode yang tersusun secara rapi dan sistematis agar
kita dapat menghubungkan antara logika ataupun penalaran deduktif dengan
pengamatan yang bersifat empiris dalam tujuan untuk mengetahui hubungan sebab
akibat dari adanya gejala-gejala sosial yang ingin kita cari kebenarannya. Dalam
hal ini cara agar kita bisa mengetahui dengan jelas gejala sosial yang terjadi,
maka kita perlu melakukan analisa dan pengujian,contohnya melalui survei
ataupun melalui pencobaan-pencobaan.
Contohnya adalah
apa yang menyebabkan suatu benda itu bisa terapung di dalam air. Dalam hal ini
untuk mengetahui masalah tersebut maka kita harus mencari tau dahulu sebenarnya
benda seperti apa yang mengapung di dalam air tersebut.Apakah dia benda padat
ataukah benda ringan.Disini kita bisa mengamati dan mengetahui
penyebab-penyebab atapun gejala-gejala yang terjadi.
b)
Kritis
Paradigma ilmu komunikasi kritis adalah paradigma
komunikasi yang menganggap bahwa ilmu sosial sebagai suatu proses yang secara
kritis berusaha mengungkap kenyataan-kenyataan serta fenomena-fenomena sosial yang terjadi.Hal ini
bertujuan membantu membentuk suatu kesadaran sosial agar seseorang atau
masyarakat dapat memperbaiki dan merubah kondisi kehidupannya.
Contohnya adalah aksi
protes yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosennya karena menganggap bahwa
nilai yang diberikan oleh dosen tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan
kenyataan, padahal mahasiswa menganggap bahwa rata-rata jawaban yang mereka
berikan saat ulangan itu sudah benar. Akan tetapi jalan keluar yang dipilih
dalam aksi ini ialah dengan komunikasi. Komunikasi dianggap sebagai alat
mediasi atau jalan keluar ketika mereka tidak bisa lagi menerima sesuatu yang
terjadi.
c)
Konstruktivisme
Paradigma ilmu komunikasi konstruktivisme
adalah paradigma komunikasi yang memandang bahwa ilmu sosial itu sebagai suatu analisis
sistematis terhadap adanya aksi-aksi ataupun tindakan-tindakan sosial antara
peneliti dengan subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini cara agar kita bisa
mengetahui aksi-aksi ataupun tindakan-tindakan sosial tersebut, maka kita bisa
melakukannya melalui pengamatan langsung, melalui pemahaman dan juga dengan mengkonstruksikan
sesuatu yang menjadi pemahaman subjek yang akan kita teliti.
Contohnya adalah seorang bayi yang belum
mengerti tata bahasa, apalagi mempelajari suara akan menangis ketika mendengar
ibunya berbicara dengan nada tinggi sambil melotot. Apa yang dilakukan oleh
ibunya, ditafsirkan sebagai ekspresi marah oleh bayi tersebut yang dilanjutkan
dengan tangisan sebagai balasannya. Penafsiran ucapan dan ekspresi wajah ibunya
menurut bayi tersebut merupakan proses
komunikasi.
ü Teori-Teori
Komunikasi
a)
Teori
Umum
1.
Teori Fungsional dan Struktural
Dalam teori ini dijelaskan bahwa masyarakat adalah
suatu sistem yang terdiri dari berbagai bagian-bagian ataupun sub-sub sistem
yang mana masing-masing subsistem tersebut memiliki fungsi dan peran yang
berbeda-beda.Selain itu masing-masing fungsi dari subsistem tersebut juga akan
saling berusaha membantu dan menopang
agar apapun yang dicita-citakan maupun diinginkan dapat terwujud.Intinya dalam
hal ini segala yang ada dalam setiap fungsi sistem maupun subsistem akan
bersifat terstruktur dan sesuai dengan fungsi masing-masing.
Contohnya adalah dalam sistem pemerintahan
masyarakat desa.Dimana dalam sistem pemerintahan masyarakat desa terdapat
kepala desa,sekretaris desa dan bendehara desa. Masing-masing dari sistem
tersebut harus menjalankan peran dan fungsinya masing-masing. Apabila dari
salah satu sistem tersebut ada yang tidak menjalankan peran dan fungsinya
sebagaimana mestinya maka sistem pemerintahan di desa itu akan kacau.
2.
Teori Behavioral dan Kognitif
Dalam teori ini yang menjadi fokus utama kajian pengamatannya
adalah diri manusia secara individual. Selain itu yang terkenal dalam teori ini
adalah teori stimulus dan respon. Stimulus maksudnya ialah hal-hal yang
merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran dan perasaan, sedangkan
respon dalam hal ini maksudnya ialah reaksi ataupun respon yang kita berikan ketika
belajar baik berupa gerakan maupun tindakan. Dalam teori ini menggambarkan
bahwa manusia bersikap dan bertindak karena adanya stimulan. Manusia bersikap
karena pengetahuannya yang dibentuk oleh lingkungan seperti lingkungan keluarga
dan organisasi.
Contohnya adalah ketika kita ingin menjual
anak anjing.Dimana pada saat kita ingin
menjualnya,kita memasukkannya ke dalam sebuah goni.Dalam hal ini yang terjadi
adalah anjing yang berada pada goni tersebut akan berusaha mencari cara agar
bisa keluar dari goni tersebut dan dia juga berusaha menggigit goni tersebut
agar bisa keluar.Anjing tersebut pun berusaha,mencoba dan selalu mencoba secara
terus menerus menggigit goni itu sehingga pada akhirnya goni itu pun koyak dan
anjingnya bisa keluar. Intinya disini adalah kita bisa mengetahui bagaimana
respon ataupun tindakan yang dilakukan oleh anjing tersebut ketika dia sedang
mengalami masalah ataupun tekanan.
3.
Teori Konvensional dan Interaksional
Teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial
merupakan suatu proses interaksi yang sifatnya membangun, memelihara, mengubah
kebiasaan tertentu, termasuk bahasa dan simbol-simbol yang digunakan dalam
komunikasi. Teori ini melihat struktur sosial sebagai produk dan interaksi. Fokus pengamatan
teori-teori ini tidak terhadap struktur tetapi tentang bagaimana bahasa
dipergunakan untuk membentuk struktur sosial, serta bagaimana bahasa dan
simbol-simbol lainnya direproduksi, dipelihara serta diubah dalam penggunaannya.
Dalam teori ini komunikasi berfungsi sebagai
alat perekat dalam masyarakat. Selain itu dalam teori ini makna pada dasarnya
merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. Oleh karena
itu, makna dapat berubah dari waktu ke waktu, dari konteks ke konteks, serta
dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya. Dengan demikian sifat
objektivitas dari makna adalah relatif dan temporer.
Contohnya adalah
4.
Teori Kritis dan Interpretatif
Dalam teori ini yang menjadi penekanannya terletak
pada peran subjektivitas yang didasarkan pada pengalaman individual dan konsep
kunci dalam teori.Interpretif berarti
pemahaman yang berusaha menjelaskan makna dari suatu tindakan. Karena suatu
tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna tidak dapat dengan mudah
diungkap begitu saja. Interpretasi secara harfiah merupakan proses aktif dan
inventif.
Pendekatan teori interpretif cenderung menghindarkan sifat-sifat preskriptif
dan keputusan-keputusan absolute tentang fenomena yang diamati. Pengamatan menurut teori interpretatif,
hanyalah sesuatu yang bersifat relative.
Sementara teori-teori kritis lazimnya cenderung menggunakan
keputusan-keputusan absolut, preskriptif dan juga politis sifatnya.
Selain itu teori interpretif juga bertujuan untuk memahami pengalaman hidup
manusia, atau untuk menginterpretasikan makna-makna teks. Sedangkan teori
kritis berkaitan dengan cara-cara di mana kondisi manusia mengalami kendala dan
berusaha menciptakan berbagai metode untuk memperbaiki kehidupan manusia.
Contohnya adalah
b)
Teori
Kontekstual
1.
Komunikasi Intra-Pribadi (Intra-Personal Communication )
Komunikasi intra-pribadi adalah komunikasi yang
terjadi dalam diri seorang individu ,dimana individu tersebut berperan sebagai pemberi pesan dan penerima pesan.Contohnya
pada saat seorang individu berfikir, merenung ataupun melamun.Dimana yang dia
pikirkan dan lamunkan adalah mengapa banyak orang yang tidak suka padanya.Dan
disini dia juga introspeksi diri dan menganggap mungkin orang tidak suka
padanya karena dia sombong dan angkuh.Di dalam komunikasi ini terlihat bahwa
individu tersebut bertanya pada dirinya sendiri dan dia juga menjawab
pertanyaan yang ia tanyakan sendiri.
2.
Komunikasi Antar-Pribadi (Inter-Personal Communication)
Komunikasi Antar-Pribadi adalah Komunikasi yang
terjadi antar dua orang individu atau lebih yang sifatnya pribadi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya adalah komunikasi yang terjadi di
dunia maya berupa facebook dan twitter.Di mana dalam hal ini terjadi komunikasi
secara tidak langsung, artinya individu yang berkomunikasi belum saling kenal
dan belum pernah bertemu. Akan tetapi tetap terjadi komunikasi,karena adanya
proses penyampaian pesan yang saling berbalas ataupun berkomentar dalam
facebook dan twitter tersebut.
3.
Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi
antara kumpulan orang-orang yang tergabung dalam suatu kelompok dikarenakan
kepentingan, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Contoh komunikasi kelompok
kecil tersebut adalah kelompok diskusi.Dimana dalam kelompok diskusi tersebut
orang-orang berkumpul karena adanya faktor kepentingan yang sama yakni untuk
membahas suatu permasalahan serta menemukan solusi dari permasalahan yang
dibahas. Sedangkan contoh komunikasi kelompok besar adalah komunikasi publik
yaitu komunikasi yang terjadi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar
orang ataupun khalayak. Misalnya saja komunikasi yang dilakukan seorang
pendeta pada saat KKR ( Kebangkitan
Kebangunan Rohani) terhadap para jemaat yang hadir. Dimana pada saat KKR,
terjadi komunikasi yakni pada saat pendeta berbicara maka jemaat yang hadir
mendengarkan bahkan bertepuk tangan. Disini terlihat terjadi komunikasi karena
adanya kepentingan yang sama juga yaitu bahwa pendeta menyampaikan pesan-pesan
kepada jemaat dan sebaliknya jemaat mendengarkan dan meenanggapi pesan yang
disampaikan pendeta tersebut.
4.
Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang
terjadi antarindividu dalam suatu organisasi yang di dalamnya terdapat
interaksi. Pada umumnya komunikasi ini membahas tentang struktur dan fungsi
organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Contohnya adalah komunikasi
yang terjadi antara guru dan muridnya yang tergabung dalam organisasi sekolah.
Dimana dalam hal ini terjadi komunikasi langsung dan saling bertatap muka.
Dalam proses komunikasi tersebut guru menyampaikan informasi ataupun
pengetahuan yang dia miliki kepada murid-muridnya. Artinya dalam hal ini guru berfungsi
sebagai pemberi informasi sedangkan murid penerima informasi.
5.
Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa adalah komunikasi yang
disampaikan melalui media massa,baik media cetak maupun media elektronik yang
ditujukan kepada khalayak luas.Contohnya adalah komunikasi massa melalui media
cetak yakni surat kabar.Dimana dalam hal ini komunikasi akan terjadi apabila
ada respon dari pembaca.Misalnya dalam surat kabar tersebut ada lowongan
pekerjaan dan ketika pembaca mendatangi alamat sesuai dalam lowongan pekerjaan
tersebut dan setelah diterima bekerja maka dalam hal ini telah terjadi
komunikasi. Selain itu contoh komunikasi massa melalui media elektronik yakni
Televisi. Dimana dalam siaran Televisi ada ditampilkan mengenai ajang pencarian
bakat dalam konteks menyanyi yakni AFI. Dimana hal ini membuat masyarakat yang
mengetahui informasi tersebut mulai beramai-ramai mendaftarkan diri.Dalam hal
ini terjadi komunikasi melalui media massa,artinya masyarakat telah terpengaruh
dan telah memiliki respon setelah menonton siaran Televisi mereka sehingga membuat
mereka mendaftarkan diri mereka dalam ajang pencarian bakat tersebut.
Sumber :
Saverin,Warner J & Tankard James W. 2005. Teori Komunikasi :
Sejarah, Metode & Terapan di Dalam Media Massa (diterjemahkan oleh Sugeng
Haryanto). Kencana Prenada Media Grup, Jakart
michaelksk94.blogspot.com/2013/03/jenis-teori-umum-dan-kontekstual.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar