Kamis, 27 Februari 2014

Karya Tulis Ilmiah Metode Pembelajaran






BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    LATAR BELAKANG
Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi generasi yang akan datang. Terutama bagi bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional dan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa lain.
Pendidikan bagi sebagian besar orang berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa,sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan,mencipta,sekalipun tidak banyak,sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain.Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi,disatu sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial,intelektual dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.
            Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.Sedangkan para ahli psikologi memandang bahwa pendidikan adalah pengaruh orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosialnya dalam bermasyarakat.
            Pengertian pendidikan menjadi semakin luas yang berarti setelah anak dewasa tetap masih dalam proses pendidikan.Akan tetapi sifat pendidikannya berbeda dengan sebelum mencapai kedewasaan.Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.
Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja,akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan keperibadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.Pendidikan menurut Charles E. Silberman tidak sama dengan pengajaran,karena pengajaran hanya menitikberatkan pada usaha mengembangkan intelektual saja.Sedangkan pendidikan berusaha mengembangkan seluruh aspek keperibadian dan kemampuan manusia,baik dilihat dari aspek kognitif,apektif dan psikomotor.Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari pengajaran,tetapi pengajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan pendidikan.
Di dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan seorang pendidik yang berkualitas sehingga dalam pola pembelajaran yang diajarkan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan seorang pendidik yang mampu berkualitas serta diharapkan dapat mengarahkan anak didik menjadi generasi yang kita harapkan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa.
Untuk itu guru tidak hanya cukup menyampaikan materi pelajaran semata, akan tetapi guru juga harus pandai menciptakan suasana belajar yang baik, serta juga mempertimbangkan pemakaian metode dan strategi dalam mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai pula dengan keadaan anak didik.Keberadaan guru dan siswa merupakan dua faktor yang sangat penting di mana diantara keduanya saling berkaitan.
  Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya. Salah satu masalah yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan pelajaran adalah bagaimana menimbulkan aktifitas dan keaktifan dalam diri siswa untuk dapat belajar secara efektif. Sebab keberhasilan dalam suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh adanya aktifitas belajar siswa. Salah satu cara untuk menimbulkan aktifitas belajar siswa adalah dengan merubah kegiatan-kegiatan belajar yang monoton. 
1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari karya tulis ilmiah saya  ini adalah sebagai berikut:
1.       Arti dan Makna Pembelajaran
2.      Pendekatan Belajar dan Pembelajaran
3.      Macam-macam Teknik Penyajian Belajar Mengajar
4.     Hakikat Strategi Belajar Mengajar.
   .       Kerangka Acuan Strategi Belajar Mengajar
1.3 TUJUAN PENULISAN
            Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah supaya kita lebih mengetahui tentang bagaimana sebenarnya yang dikatakan dengan  pembelajaran,pendekatan pembelajaran serta strategi dalam belajar yang terdapat dalam rumusan masalah.
1.4  METODE PENULISAN
            Adapun metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan karya tulis  ilmiah ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dan membaca buku karena sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam tema karya tulis  ilmiah ini.
1.5 MANFAAT PENULISAN
            Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi kita sebagai pembaca sehingga nantinya bisa menjadi pedoman dalam kehidupan khususnya bagi guru yang ingin lebih mengetahui tentang segala hal yang berhubungan dengan pembelajaran. 
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini dimulai dari bagian-bagian yang terdiri dari :
Bab I                Pendahuluan
Bab II              Pembahasan
Bab III             Penutup


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Arti dan Makna Pembelajaran
            Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
            Konsep pembelajaran menurut Corey (1986:195) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus khusus untuk menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.Mengajar menurut William H.Burton adalah upaya memberikan stimulus berupa rangsangan,bimbingan pengarahan dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.
1.Konsep Pembelajaran
            Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu sesorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru.Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya,motivasinya,latar belakang akademisnya,latar belakang sosial ekonominya dan lain sebagainya.
     Bahan pembelajaran dalam proses pembelajaran hanya merupakan rangsangan tindakan pendidik atau guru,juga hanya merupakan tindakan yang memberikan dorongan dalam belajar yang tertuju pada pencapaian tujuan belajar.Antara belajar dan mengajar dengan pendidikan bukanlah sesuatu yang terpisah atau bertentangan.Karena proses pembelajaran merupakan aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan.
          Dalam pembelajaran guru harus memahami hakikat materi pembelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
       Belajar dan pembelajaran diarahkan untuk membangun kemampuan berfikir dan kemampuan menguasai materi pelajaran dimana pengetahuan itu sumbernya dari luar diri tetapi dikonstruksi dalam diri individu siswa.Pengetahuan tidak diperoleh dengan cara diberikan ataupun ditransfer dari orang lain akan tetapi dibentuk dan dikonstruksi oleh individu itu sendiri sehingga siswa itu mampu mengembangkan intelektualnya.
            Pembelajaran mempunyai dua karakteristik,diantaranya yaitu:
1. Dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal dan bukan hanya menuntus siswa sekedar mendengar,mencatat akan tetapi juga menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir
2.  Dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri
            Proses pembelajaran atau pengajaran kelas menurut Dunkin dan Biddle (1974:38) berada pada empat variabel interaksi yaitu:
1.Variabel pertanda yang berupa pendidik
2.Variabel konteks berupa peserta didik,sekolah dan masyarakat
3.Variabel proses berupa interaksi peserta didik dengan pendidik
4.Variabel produk berupa perkembangan peserta didik dalam jangka panjang maupun jangka pendek
            Proses pembelajaran aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar mengajar dalam suasana interaksi edukatif,yaitu interaksi yang sadar akan tujuan dimana artinya adalah interaksi yang telah dicanagngkan terlebih dahulu untuk suatu tujuan tertentu yang setidaknya merupakan pencapaian tujuan instuksional ataupun tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan pada suatu pelajaran.
          Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh  guru untuk membantu seseorang mempelajarai suatu kemampuan ataupun nilai yang baru dalam suatu psoses yang sistematis melalui tahap rancangan,pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan mengajar.
         Dalam proses pembelajaran dikembangkan melalui pola pembelajaran yang menggambarkan kedudukan serta peran pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru sebagai sumber belajar,penentu metode belajar dan juga penilai kemajuan belajar meminta para pendidik untuk menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
2.Belajar Bersadarkan Sumber
            Belajar berdasarkan sumber adalah segala bentuk belajar yang langsung menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual ataupun kelompok dengan segala kegiatan belajar yang berhubungan.Belajar berdasarkan sumber bukan sesuatu yang berdiri sendiri malainkan yang berhubungan dengan sejumlah perubahan-perubahan yang memperngaruhi pembinaan kurikulum.
            Metode belajar berdasarkan sumber ini dapat dipersingkat ataupun diperpanjang, berlangsung selama satu jam pelajaran atau selama setengah semester dengan pertemuan dua kali seminggu.Metode ini penggunaannya dalam pembelajaran begitu fleksibel dan lugas tergantung pada kemampuan guru menggunakannya.Belajar berdasarkan sumber ini dapat diarahkan oleh guru atau berpusat pada kegiatan murid  yang dapat mengenai satu mata pelajaran tertentu atau melibatkan berbagai disiplin,dapat bersifat individual atau klasikal,dapat menggunakan audio visual yang diamati secara individual ataupun diperlihatkan kepada seluruh kelas.
            Metode ini tampaknya sebagai sesuatu yang terdiri atas berbagai komponen yang meliputi pengajaran langsung oleh guru,penggunaan buku pelajaran,latihan-latihan formal,maupun kegiatan penelitian,pencarian bahan dari berbagai sumber, latihan memecahkan soal dan lain sebagainya.Metode ini dapat pula didasarkan pada penelitian,pengajaran proyek,pelajaran aktif dan lain-lain.
            Dalam belajar berdasarkan sumber diutamanakan tujuan untuk mendidik murid menjadi seorang yang sanggup belajar dan meneliti sendiri,maka ia harus dilatih untuk menghadapi masalah-masalah yang terbuka bagi jawaban-jawaban yang harus diselidiki kebenarannya berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber baik dari penelitian perpustakaan,ekperimen dalam laboratorium,maupun sumber-sumber lainnya.
            Agar pembelajaran tetap pada suasana yang dinamis maka guru perlu merumuskan dengan jelas tujuan apa yang ingin dicapainya dalam melaksanakan pembelajaran.Tujuan ini bukan hanya mengenai bahan materi ajar yang harus dikuasai oleh guru,akan tetapi juga keterampilan emosional dan sosial menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran.
            Belajar berdasarkan sumber berarti kerja sama antara seluruh staf dan penggunaan secara maksimal fasilitas yang tersedia seperti buku-buku perpustakaan,alat pengajaran,keahlian dan keterampilan guru serta anggota masyarakat yang bersedia memberi sumbangannya.
2.2. Pendekatan Belajar dan Pembelajaran
            Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu.Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran,apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dengan materi bidang studi yang telah tersusun dalam urutan tertentu ataukah dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan lainnya dalam tingkat kedalaman yang berbeda.
            Pendekatan pembelajaran digunakan untuk mempermudah bagi para guru dalam memahami materi ajar yang disampaikan dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.Pada dasarnya proses pembelajaran merupakan suatu rencana kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok secara rinci yang memuat alokasi waktu,indikator pencapaian hasil belajar dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dari setiap materi pokok mata pelajaran.
            Kegiatan belajar melibatkan beberapa komponen atau unsur yaitu peserta didik,pendidik atau guru,tujuan pembelajaran,isi pelajaran,metode mengajar yang digunakan,media pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dan evaluasi kemajuan belajar siswa menggunakan tes yang standar.Semua komponen ini saling berinteraksi dalam proses pembelajaran yang berakhir pada tujuan pembelajaran.
            Pendekatan belajar dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan serta metode belajar dalam proses pembelajaran termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.Pendekatan ini dilakukan sebagai strategi yang dipandang tepat untuk memudahkan siswa memahami pelajaran dan juga yang menyenangkan.
            Pendekatan pembelajaran tidak harus menggunakan pendekatan tertentu,tetapi sifatnya lugas dan terencana artinya memilih pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.Adapun pendekatan pembelajaran yang sudah umum dipakai oleh guru antara lain pendekatan konsep dan proses,deduktif dan induktif,pendekatan kecerdasan,dan lain sebagainya.
1.Pendekatan Konsep dan Pendekatan Proses
a.Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep ini diperoleh.Konsep merupakan buah pemikiran sesorang atau sekolmpok orang yang dinyatakan dalam defenisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip,hukum dan teori.
Konsep menunjukkan suatu hubungan antar konsep-konsep yang lebih sederhana sebagai dasar perkiraan atau jawaban manusia terhadap pertanyaan-pertanyaan yang bersifat asasi tentang mengapa suatu gejala itu bisa terjadi.Rosser (1984) menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek,kejadian-kejadian,kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.
Pendekatan pembelajaran melalui konsep ini didasarkan pada pola pengorganisasian bahan pengajaran meliputi pengajaran linear dan pengajaran komulatif.Pendekatan linear materi bidang studi terbagi atas urutan linear dengan kedalaman yang sama.Pendekatan linear ini seringkali membuat murid cepat bosan dan sukar mengingat fakta atau konsep yang diajarkan.Sedangkan pendekatan komulatif diorganisasikan menurut urutan tertentu dengan jenjang kesulitan yang berbeda yaitu meningkat.Pada pendekatan komulatif,pemahaman konsep atau fakta lebih ditekankan sebagai suatu pengertian konsep secara mendalam dan menyeluruh.
b.Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.Dalam pendekatan proses ini siswa tidak hanya belajar dari guru akan tetapi juga dari sesama temannya dan dari manusia-manusia suumber diluar sekolah.
Pendekatan proses pada hakekatnya adalah memproses informasi yaitu informasi pembelajaran.Dalam kenyataan proses pembelajaran seringkali terjadi kekeliruan karena yang diutamakan adalah proses sehinggan hasil diabaikan.Jadi hasil dan proses dalam kegiatan pembelajaran mempunyai kedudukan yang sama kuat,guru tidak dapat memperlakukannya dengan berat sebelah melainkan harus seimbang diantara keduanya.
Proses diukur melalui hasil dan hasil akan kelihatan melalui proses,jadi hasil dan proses bersifat komplementer atau saling melengkapi.Diasumsikan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang disusun sebelumnya, maka hasilnya pun diperkirakan akan baik dan memuaskan.
Pendekatan proses menggambarkan bahwa kegiatan belajar yang berlangsung disekolah bersifat formal,prosesnya disengaja dan direncanakan dengan bimbingan guru dan pendidik lainnya agar siswa mencapai tujuan dan menguasai bahan belajar yang diberikan oleh guru sesuai kurikulum untuk dipelajari.
2.Pendekatan Deduktif dan Pendekatan Induktif
a.Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan yang bersita umum menuju keadaan yang bersifat khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum diikuti dangan contoh-contoh khusus.
b.Pendekatan Induktif
Berfikir induktif adalah suatu proses dalam berfikir yang berlangsung dari khusus menuju ke umum.Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari berbagai fenomena kemudian menarik kesimpulan bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat itu terdapat pada semua jenis fenomena.
3.Pendekatan Ekspositori dan Pendekatan Heuristik
a.Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dokontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar.Dalam pendekatan ini semua siswa diharapkan dapat menangkap dan mengingat informasi yang telah diberikan oleh guru serta mengungkapkan kembali apa yang dimilikinya melalui respon yang ia berikan pada saat diberikan pertanyaan oleh guru.
Pendekatan ekspositori menempatkan guru sebagai pusat pengajaran karena guru lebih aktif memberikan informasi, menerangkan suatu konsep, mendemonstrasikan keterampilan dalam memperoleh polas,aturan,dalil,memberi contoh soal beserta penyelesaiannya,memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan lain sebagainya.
Dalam pendekatan ini menunjukkan bahwa guru berperan lebih aktif,lebih banyak melakukan aktifitas dibandingkan siswanya karena guru telah mengelola dan mempersiapkan bahan ajaran secara tuntas sedangkan siswanya berperan lebih pasif tanpa banyak melakukan pengolahan bahan karena menerima bahan ajaran yang disampaikan oleh guru.
Pendekatan ekspositori disebut juga mengajar secara konvensional seperti metode ceramah maupun demonstrasi.Pada pendekatan ini tidak terus menerus memberi informasi tanpa peduli apakan siswa memahami informasi tersebut atau tidak.Pendekatan ekspositori membawa siswa dapat belajar bermakna sehingga dapat merupakan pendekatan efektif dan efisien.Pendekatan ekspositori digunakan guru untuk menyajikan bahan pelajaran secara utuh atau menyeluruh,lengkap dan sistematis dengan penyampaian secara verbal.Pendekatan pembelajaran ini dilakukan dengan menyiasati dan merencanakan agar semua komponen pembentukan secara instruksional mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada peserta didik.
b.Pendekatan Heuristik
Pendekatan heuristik adalah suatu strategi belajar mengajar yang mensiasati agar aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem intruksional mengarah pada pengaktifan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip dan konsep yagn mereka butuhkan.
4.Pendekatan Kecerdasan
            Hal yang perlu diketahui para guru antara lain adalah kecerdasan siswa agar dapat menolong kesulitan belajarnya.Untuk mengetahui kecerdasan para siswanya tentu guru tidak melakukannya sendiri,untuk hal yang sederhana dapat dilakukan oleh konselor yang mempunyai latar belakang pendidikan dan keahlian untuk itu.
            David Weshler memberikan rumusan tentang kecerdasan sebagai suatu kapasitas umum dari individu untuk bertindak,berfikir rasional dan berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif.Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya peserta didik belajar di sekolah.Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau dibawah normal maka akan sukar untuk diharapkan dapat berprestasi tinggi.
            Peserta didik perlu menyadari potensi kecerdasan dan mengaktualisasikan secara optimal.Secara umum dapat dikemukakan bahwa untuk berhasil belajar dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dengan baik perlu ditunjang untuk kecerdasan yang memadai.
            Howard Gardner mengemukakan bahwa kecerdasan antar pribadi adalah kemampuan untuk memahami orang lain apa yang memotivasi mereka,bagaimana mereka bekerja dan bagaimana mereka bekerja bahu membahu.Guru cenderung dianggap sebagai orang yang mempunyai tingkat kecerdasan antar pribadi yang tinggi.
5.Pendekatan Kontekstual
            Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya dan bukan mengetahuinya.Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek,tetapi gagal dalam membekali anak dalam memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
2.3. Macam-macam Teknik Penyajian Belajar Mengajar
Ada beberapa macam bentuk teknik penyajian belajar mengajar, yaitu:
1.Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yagn pasif sebagai pendengar.
2.Teknik Kerja Kelompok
Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagi suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
3.Teknik Penemuan (Discovery)
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip, yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan prinsip yang dimaksud dengan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakn instruksi.
4.Teknik Penyajian Tanya-Jawab
Teknik penyajian tanya-jawab ialah suatu cara untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru agar dimengerti, bermanfaat dan dapat diingat dengan baik.
5.Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
2.4. Hakikat Strategi Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer dalam kegiatan kegiatan belajar mengajar, sedangkan mengajar adalah kegiatan sekunder, maksudnya untuk terciptanya kegiatan belajar siswa yang optimal.Belajar memiliki lima atribut pokok ialah:

1.  Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan
2. Hasil belajar berupa perubahan perilaku,baik yang menyangkut kognitif,psikomotorik, maupun afektif
3. Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara tidak langsung (melalui media)
4.  Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
a. Motivasi
Motivasi yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
b. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran
            Erat kaitannya dengan motivasi.Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi pembelajarannya.
c.Aktivitas.
Belajar itu sendiri adalah aktivitas.Bila fikiran dan perasaan siswa tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar.Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif belajar.
d. Umpan balik
Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge-tahui benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan.Umpan balik dari guru sebaiknya yang mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.
e.Perbedaan individual
Pemahaman individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan hakikat mereka masing-masing.Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa sangat diperlukan.
2.5 Kerangka Acuan Strategi Belajar Mengajar
1.   Pengaturan Guru dan Siswa
Segi pengaturan guru dapat dibedakan pengajaran yang dilakukan oleh seorang guru atau suatu tim, sanjutnya apakah hubungan guru-siswa terjadi secara tatap muka (langsung), atau dengan perantaraan media (tidak langsung). Sedangkan dari segi pengaturan siswa dapat dibedakan pengajaran yang bersifat klasikal (kelompok besar), (kelompok kecil) dan pengajaran perseorangan (individual).
2.   Struktur Peristiwa Belajar Mengajar
Struktur peristiwa belajar mengajar dapat bersifat tertutup dalam artian segala sesuatu telah ditentukan secara relatif ketat, seperti yang dilakukan oleh para calon guru yang berlatih mengajar yang tidak berani menyimpang dari persiapan mengajar yang telah dibuat dan disetujui oleh dosen pembimbing.
3.   Peranan Guru-Siswa dalam mengolah pesan
Peristiwa belajar mengajar bermaksud untuk mencapai tujuan, ingin menyampaikan sesuatu pesan yang dapat berupa pengetahuan, wawasan, keterampilan, atau isi keterampilan lain. Pengajaran yang menyampaikan pesan dalam keadaan telah siap diolah dinamakan bersifat ekspositorik, sedangkan yang mengharuskan pengolahan pesan oleh siswa dinamakan Heuristik-hipotetik.
4.   Proses Pengolah Pesan
Proses pikir manusia di dalam menjalani pengalaman belajar tidak selalu sama, ada peristiwa belajar mengajar di mana proses ini bertolak dari yang umum untuk dilihat keberlakuan atau akibatnya pada yang khusus ini disebut Umum ke Khusus(Deduktif). Sebaliknya bila peristiwa belajar mengajar yang di mana proses pengolahan bertolak dari contoh-contoh konkret kepada generalisasi atau prinsip umum ini disebut Khusus ke Umum (Induktif). Dengan demikian strategi belajar mengajar heuristik proses pengolahanya adalah induktif, sebaliknya ekspositorik bersifa deduktif.



BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.Pengertian pendidikan menjadi semakin luas yang berarti setelah anak dewasa tetap masih dalam proses pendidikan.Akan tetapi sifat pendidikannya berbeda dengan sebelum mencapai kedewasaan.
Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.Sedangkan para ahli psikologi memandang bahwa pendidikan adalah pengaruh orang dewasa terhadap anak yang belum dewasa agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosialnya dalam bermasyarakat.
Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja,akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan keperibadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa.
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Tanggung jawab dalam melayani siswa/i adalah besar dan itu yang menentukan arah pendidikan suatu bangsa. Bukan hanya kecerdasan intelektual saja yang dibutuhkan melainkan harus pandai dalam menyampaikan kepada peserta didik dengan metode-metode, teknik-teknik dan strategi yang bijaksana agar proses belajar mengajar itu tidak monoton dan menyenakan bagi siswa/i serta mudah dicerna dan di pahami.
3.2.Saran

Penulis menyarankan dengan membaca karya tulis ilmiah ini diharapkan agar di dalam melakukan tugas panggilan sebagai seorang pelayan siswa/i atau yang di katakan guru haruslah cerdas dalam Intelektual, Emosional dan Spiritual agar proses belajar mengajar itu berjalan dengan lancar. Pandai dalam menggunakan waktu, dapat membedakan kepentingan pribadi dengan kepentingan pendidikan.Sebab kita sebagai calon/guru sebagai alat untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih baik dari pada kita saat sekarang ini, untuk mereka di masa yang akan datang.





















DAFTAR PUSTAKA 
-Sagala,Syaiful.2009.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung: Alfabeta
2                       - Junasion’s Blog (diakses 7 Mei 2013 pada pukul 23:16)
                    Dari URL http://junasion.wordpress.com/2010/01/19/strategi-belajar-mengajar/