BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Istilah birokrasi mungkin sudah tidak asing lagi bagi
kita. Birokrasi sendiri merupakan alat pemerintah untuk menyediakan pelayananan
publik,perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan.Pada dasarnya pelaksanaan birokrasi
setiap negara berbeda-beda hal ini yakni tergantung pada sistem pemerintahan
yang dianut oleh setiap negara.
Pelaksanaan
birokrasi antara negara maju dengan negara berkembang juga berbeda. Kalau di
negara maju pelaksanaan birokrasi sudah cukup terlaksana dengan baik,hal ini
dapat terlihat dari penyediaan pelayanan publik oleh pemerintah kepada
masyarakatnya seperti pengadaan barang dan jasa terutama dalam bidang
transportasi, pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi, dan penyediaan
pendidikan gratis.
Sedangkan kalau di negara berkembang pelaksanaan
birokrasi ini belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, hal ini karena karena
pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah belum bisa dinikmati oleh
seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu kondisi geografis, sumber daya manusia, sumber penerimaan, dan teknologi
informasi.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan
makalah ini adalah tentang bagaimana pandangan terhadap birokrasi serta
perbandingannya dengan kasus.
1.3. Tujuan Penulisan
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan
terhadap birokrasi serta perbandingannya dengan kasus.Kemudian untuk mengetahui
solusi terhadap jalannya birokrasi di indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pandangan
Terhadap Birokrasi di Indonesia
Serta Perbandingannnya dengan Kasus
Birokrasi adalah suatu organisasi pemerintahan yang
terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain. Birokrasi memiliki
fungsi,peran dan kewenangan dalam melaksanakan pemerintahannya dalam rangka
mencapai visi , misi , tujuan, dan program yang telah ditetapkan.
Birokrasi sendiri merupakan alat pemerintah untuk menyediakan
pelayananan publik,perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan.Pada dasarnya pelaksanaan
birokrasi setiap negara berbeda-beda hal ini yakni tergantung pada sistem
pemerintahan yang dianut oleh setiap negara.
Pandangan saya terhadap birokrasi di indonesia adalah
birokrasi di negara indonesia pada saat ini belum sepenuhnya berjalan dengan
baik sebagaimana mestinya dan masih banyak yang perlu diperbaiki.Hal ini salah
satu disebabkan oleh kurang baiknya mutu pelayanan yang diberikan
oleh birokrasi pemerintah kepada masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan selalu tidak efisien dan selalu berbelit-belit
dan belum mampu berorientasi terhadap masyarakat.
Contoh kasusnya yang saya ketahui terutama dalam
birokrasi pemerintahan di desa-desa secara khususnya di desa saya yang terdapat
di tanah karo yakni desa guru benua. Dimana kalau di desa saya birokrasi
pemerintahannya tidak jelas,tidak efisien dan selalu berbelit-belit terutama
dalam pembuatan KTP dan Kartu Keluarga.Hal ini dapat terjadi salah satunya
karena tidak berjalannya fungsi pemerintahan desa dalam birokrasi sebagaimana
layaknya dan sebagaimana mestinya.
Dalam pembuatan pengurusan KTP dan Kartu Keluarga di
desa saya ini selalu membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatannya dan
penyelesaiannya.Pada awalnya kepala desa sebagai birokrasi pemerintahan di desa
mengatakan kalau pengurusan KTP dan Kartu Keluarga itu pasti dan akan selesai
dalam waktu seminggu.Padahal yang selalu menjadi kenyataannya adalah KTP dan
Kartu Keluarga itu selalu selesai dalam waktu yang lebih dari seminggu,bahkan
terkadang tidak selesai dalam waktu sebulan.Padahal dalam pembuatan dan
pengurusannya uang selalu dibayar dimuka.Kalau uang tidak kita bayar dimuka
maka ia tidak mau turun tangan dan tidak mau melaksanakan tugasnya untuk
membuat dan mengurus KTP dan Kartu Keluarga tersebut.
Bukan hanya pembuatan dan pengurusan KTP dan Kartu
Keluarga yang kesannya lambat,bahkan pembuatan surat-surat pajak bumi dan
bangunan serta segala jenis surat lainnya yang dibutuhkan juga terkesan sangat
lambat dan juga membutuhkan waktu yang sangat lama dalam proses
penyelesaiannya.
Hal ini sungguh menjadi suatu masalah yang perlu
diperhatikan dalam birokrasi pemerintahan desa khususnya desa saya bahwa
seharusnya birokrasi pemerintah itu efisien,tepat janji dan tidak berbelit-belit.Birokrasi pemerintah
desa seharusnya peduli terhadap kepentingan dan aspirasi masyarakat.Jangan
hanya karena masyarakat tidak memiliki uang maka pemerintah desa tidak mau
membantu masyarakat dalam pembuatan dan pengurusan KTP dan Kartu Keluarga
tersebut.
Selain itu alasan kedua yang menyebabkan birokrasi
pemerintahan di indonesia ini masih buruk dan belum berjalan dengan baik sebagaimana
mestinya yaitu karena masih banyaksnya praktik KKN yakni Kolusi,Korupsi dan Nepotisme yang selalu merajalela di negara indonesia kita ini.KKN tersebut tidak hanya
dilakukan oleh aparat birokrasi tetapi juga masyarakat luar.Hal ini diakibatkan karena penegakkan hukum yang lemah dan kurang tegas terhadap situasi dan kondisi yang telah terjadi
sehingga kemudian menyebabkan kondisi indonesia semakin terpuruk dalam birokrasi.
Semakin hari semakin banyak kasus
KKN terjadi di negara indonesia ini terutama
adalah kasus korupsinya.Selalu saja ada anggota masyarakat indonesia yang
bekerja dalam bidang pemerintahan yang melakukan korupsi.Dimana korupsi ini
dilakukan oleh oknum-oknum ataupun pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.Dan
yang menjadi masalahnya adalah mereka
melakukan korupsi itu untuk kepentingan mereka sendiri dan juga untuk dapat
memperkaya diri mereka sendiri tanpa memikirkan akibat dari perbuatan yang
telah ia lakukan tersebut dikemudian hari.
Solusi terdahap sistem
birokrasi
yang tejadi di Indonesia pada saat ini adalah
adalah
perlunya reformasi birokrasi dan kesadaran
setiap orang terutama bagi mereka yang bekerja dalam bidang pemerintahan. Reformasi merupakan
langkah-langkah perbaikan terhadap kinerja birokrasi. Hal ini perlu dirancang
untuk mendukung demokratisasi dan terbentuknya pemerintahan yang baik serta bersih di negara indonesia ini.
Target dan sasaran reformasi birokrasi dalam sistem pemerintahan indonesia ini setidaknya ada lima hal. Pertama, terbentuknya birokrasi yang bersih yaitu birokrasi
yang anti KKN dan berkurangnya perilaku koruptif pegawai negeri dan pegawai pemerintahan lainnya. Kedua, birokrasi yang efisien
dan hemat dalam menggunakan sumber daya yang terbatas. Ketiga, birokrasi yang transparan yakni birokrasi yang seluruh kebijakan
dan aktivitasnya diketahui masyarakat dan masyarakat dapat mengaksesnya dengan
mudah. Keempat, birokrasi yang melayani, yaitu birokrasi yang tidak minta
dilayani, tetapi birokrasi yang melayani masyarakat.Kelima, birokrasi yang
terdesentralisasi yaitu kewenangan pengambilan
keputusan terdesentralisasi kepada pimpinan unit kerja terdepan.
Hadirnya partai politik dalam sistem
pemerintahan indonesia berpengaruh pada sistem
birokrasi pemerintah yang kemudian menyebabkan
susunan birokrasi pemerintah tidak hanya diisi oleh para
birokrat karier tetapi juga pejabat politik yang bekerja
di bidang pemerintahan.Dominasi kepemimpinan pejabat politik atas birokrasi menjadikan mesin
birokrasi menjadi sedemikian berat menjalankan fungsinya, birokrasi menghadapi
kendala profesionalitas dan dimanfaatkan para politisi demi kepentingan sesaat,
dengan mengorbankan kepentingan yang lebih besar, menjunjung kepentingan
golongan diatas kepentingan masyarakat.
Selain itu dalam birokrasi Indonesia, nampaknya
pendelegasian wewenang masih menjadi masalah. Meskipun struktur birokrasi pada
pemerintah Indonesia sudah hirarkis, dalam praktek perincian wewenang menurut
jenjang sangat sulit dilaksanankan. Dalam kenyataannya, segala keputusan sangat
bergantung pada pimpinan tertinggi dalam birokrasi. Sementara hubungan antar
jenjang dalam birokrasi diwarnai oleh pola hubungan pribadi.
Kesulitan lain yang dihadapi oleh birokrasi di
Indonesia ini adalah kesulitan dalam
merumuskan jabatan fungsional. Secara mendasar, jabatan fungsional akan
berkembang dengan baik jika di dukung oleh rumusan tugas yang jelas serta
spesialisasi dalam tugas dan pekerjaan yang telah dirumuskan secara jelaas
pula. Selain itu, masih banyak lagi aspek-aspek lain yang menonjol dalam
birokrasi di Indonesia, diantaranya adalah perimbangan dalam pembagian
penghasilan, yaitu selisih antara penghasilan pegawai pada jenjang tertinggi
dan terendah.
Masalah tentang birokrasi Indonesia umumnya berpusat
pada penilaian bahwa birokrasi di Indonesia tidak netral. Kenyataan tersebut
tidak dapat dipungkiri, apalagi melihat praktek sehari-hari dimana birokrasi
terkait dengan lembaga lainnya. Oleh karena itu, birokrasi pemerintah tidak
mungkin dipandang sebagai lembaga yang berdiri sendiri, terlepas dari
lembaga-lembaga lainnya.
Dalam realitanya, yang terjadi di Indonesia saat ini
adalah praktek buruk yang menyimpang dari teori idealis oleh Weber. Dalam
prakteknya, muncul kesan yang menunjukkan seakan-akan para pejabat dibiarkan
menggunakan kedudukannya di birokrasi untuk kepentingan diri dan kelompok. Ini
dapat dibuktikan dengan hadirnya bentuk praktek birokrasi yang tidak efisien
dan bertele-tele.
Pola birokrasi yang cenderung
sentralistik dan kurang peka terhadap perkembangan masyarakat harus segera
ditinggalkan, dan kemudian diarahkan menjadi birokrasi yang terbuka,
transparan, professional dan mampu memberikan pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik sebagaimana mestinya. Promosi jabatan yang transparan dan perbaikan kesejahteraan aparat negara yang bekerja di bidang pemerintahan, dan yang sangat penting dan utamanya juga adalah undang undang yang menjadi penegak hukum atas perbaikan tata laksana
pemerintahan
harus tegas dan dibuat jelas.
Dilihat dari pelayanan transportasi publik, Indonesia
bisa dikatakan kurang memadai. Seperti yang kita ketahui dalam penyediaan
transportasi umum masih banyak angkutan umum seperti bus atau angkutan
perkotaan, yang sebenarnya sudah tidak layak untuk digunakan namun tetap
digunakan karena alasan kekurangan biaya, maka yang terjadi adalah banyak
angkutan umum yang memaksakan muatan untuk mengangkut penumpang sementara
keselamatan mereka cenderung diabaikan.
Contoh lain dari buruknya pelayanan transportasi
adalah pelayanan kereta api, meskipun sekarang sudah tidak seluruhnya milik
pemerintah tetap saja pelayanan kereta api kelas ekonomi masih saja kurang
memadai karena banyak masyarakat yang naik ke atap kereta api agar tetap bisa
menggunakan kereta api sebagai transportasi umum. Padahal sudah jelas, hal itu
sangat membahayakan keselamatan para penumpang itu sendiri. Mereka nekat
melakukan ini karena harga karcis untuk kereta kelas ekonomi sangat murah
dibandingkan dengan kereta jenis lain dan angkutan umum lain seperti bus.
Di Indonesia, pemerintah sebaiknya memperhatikan dan
memperbaharui sistem birokrasi yang ada dalam penyediaan pelayanan publik,
seperti memperbaiki infrastruktur yang ada, pemerintah juga harus lebih memperhatikan
kenyamanan dan keselamatan masyarakat yang menggunakan angkutan umum khususnya
kereta api.
Birokrasi menguasai banyak aspek dari
hajat hidup masyarakat indonesia. Mulai dari urusan kelahiran, pernikahan,
perizinan usaha sampai urusan kematian, masyarakat tidak bisa menghindar dari
birorkasi. Ketergantungan masyarakat sendiri terhadap birokrasi juga masih
sangat besar.Karena semua masyarakat juga membutuhkan adanya birokrasi
pemerintahan yang jelas dan tegas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Birokrasi adalah suatu organisasi pemerintahan yang
terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain. Birokrasi memiliki
fungsi,peran dan kewenangan dalam melaksanakan pemerintahannya dalam rangka
mencapai visi , misi , tujuan, dan program yang telah ditetapkan.
Birokrasi sendiri merupakan alat pemerintah untuk menyediakan
pelayananan publik,perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan.Pada dasarnya pelaksanaan
birokrasi setiap negara berbeda-beda hal ini yakni tergantung pada sistem pemerintahan
yang dianut oleh setiap negara.
Birokrasi di negara indonesia pada saat ini belum
sepenuhnya berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan masih banyak yang
perlu diperbaiki. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurang baiknya mutu pelayanan yang diberikan
oleh birokrasi pemerintah kepada masyarakat sehingga pelayanan yang diberikan selalu tidak efisien dan selalu
berbelit-belit dan belum mampu berorientasi terhadap
masyarakat.
SARAN:
1. Pemerintah sebaiknya memperhatikan dan memperbaharui
sistem birokrasi yang ada dalam penyediaan pelayanan publik
2. Sebaiknya birokrasi pemerintah secara terkhusus di
desa-desa lebih menghargai waktu dan menepati janji yang telah diberikan
3. Sebaiknya penegakan terhadap hukum di indonesia ini
lebih ditegaskan dan diperbagus supaya tidak ada lagi terdengar kasus-kasus
yang melanggar hukum
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar