Kamis, 18 September 2014

Motivasi Peserta Didik









MOTIVASI
*    Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi kesiapsiagaan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam kegiatan belajar.
Ada tiga komponen utama dam motivasi yaitu (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang beroreintasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang beroreintasi pada tujuan tersebut merupan inti motivasi.
ü Menurut Para Ahli
*    Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
*    A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
*    Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986), motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.
*    Jenis-Jenis Motivasi
            Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi. Dengan demikian bentuk-bentuk motivasi adalah sebagai berikut :
1.   Motivasi Dilihat dari Dasar Pembentukannya
a)    Motif-motif bawaan, yaiktu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa dipelajari.
b)    Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.
2.   Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah
            Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refelks, instink, otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan
3.   Motivasi Intrinsik dan Ekstrinik
a)    Motivasi Intrinsik
            Yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang yang terididik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju yang ingin dicapai adalah belajar. Tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.
b)    Motivasi Ekstrinsik
            Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik diperlukan di sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini, siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri.
*    Fungsi Motivasi
Guru bertangung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik. Keberhasilan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswanya. Secara garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1)    Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.  Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2)    Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3)    Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
*    Pemberian Motivasi Terhadap Peserta Didik
            Proses belajar mengajar tidak bisa terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhi dan menunjang keberlangsunganya. Bagi lembaga pendidikan, setelah menentukan program-progam dan kurikulum pendidikan, haruslah mempunyai prinsip dalam menentukan arah tekhnis pelaksanaan cita-cita dari progam dan kurikulum yang telah dicanangkan. Salah satu penunjang utamanya adalah, adanya motivasi belajar bagi peserta didik yang terstruktur dan terkonstruk dengan baik.
Tugas seorang guru bukan hanya menyelenggarakan kegiatan mengajar, meneliti, mengembangkan, dan mengelola suatu lembaga pendidikan khususnya peserta didik. Guru pun bertanggung jawab dalam membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Motivasi sangat penting dalam kegiatan berajar mengajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebalaiknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar. seorang siswa yang belajar tanpa motivasi atau kurang motivasi, tidak akan berhasil dengan maksimal.
Beberapa strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam upaya untuk menumbuhkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, berikut ini:
1)    Menjelaskan tujuan belajar ke siswa. Pada permulaan pembelajaran seharusnya terlebih dahulu guru men-jelaskan mengenai tujuan pembelajaran khusus yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2)    Hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. Ada bermacam-macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk simbul, penghargaan, kegiatan, dan  benda. Salah satu contoh penghargaan adalah memberikan applause kepada siswa setiap selesai beraktivitas, misalnya setelah siswa melaksanakan kegiatan bermain peran, simulasi, komunikasi interaktif ataupun ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru ataupun per-tanyaan teman dalam diskusi, dan lain-lain.
3)    Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan per-saingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
4)    Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5)    Hukuman. Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti anak, tetapi untuk merubah cara berpikir anak. Bahwa setiap pekerjaan (baik atau buruk) memiliki konsekuensi. Hukuman terjadi apabila konsekwensi yang tidak menyenangkan menyertai perilaku tertentu. Misalnya, bila ada seorang siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, maka guru dapat memberikan hukuman kepadanya, namun hukuman ini hanya sebagai konsekwensi tidak diselesaikannya tugas tersebut. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6)    Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa. Guru harus memberikan perhatian maksimal ke peserta didik, khususnya bagi peserta didik yang secara prestasinya tertinggal oleh peserta didik lainnya. guru di tuntut untuk bisa lebih jeli terhadap kondisi peserta didiknya. Tetapi masih ada guru yang melalaikan motivasi, guru tidak memikirkan maanfaat motivasi bagi para peserta didik. Masih banyak guru yang dalam proses belajar mengajarnya hanya terpaku dalam penyampain materi saja, Seharusnya guru harus memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran, supaya siswa lebih termotivasi dalm mengikuti kegiatan belajar mengajar agar apa yang di inginkan bisa tercapai secara maksimal.
7)    Memberikan angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan siswa. Angka-angka yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, tetapi juga banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin naik kelas saja. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati. Oleh karena itu guru harus mencari solusi bagaimana cara memberikan angka yang terkait dengan nilai yang terkandung dalam setiap pengetahuan, sehingga tidak hanya nilai kognitif saja, melainkan juga keterampilan dan apektifnya.
8)    Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk menyelipi dengan humor dan atau cerita-cerita lucu.
9)    Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
10)                      Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tiap siswa memiliki ke-mampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media, ke-lemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi. Untuk menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara lebih dulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkrit. Dengan variasi seperti itu dapat memberi stimulus terhadap indera siswa.
Selain itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar siswa mempunyai motivasi belajar, yaitu :
1.     Menerima siswa apa adanya. Siswa adalah seorang manusia yang masih muda dan perlu dibimbing guna menjadi manusia dewasa. Tiap siswa mempunyai karakter dan bakat yang berbeda. Oleh karena itu, tiap siswa merupakan pribadi yang unik, yang membuatnya berbeda dengan lainnya. Guru harus menerima setiap siswa sebagaimana adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Hal ini akan membentuk rasa harga diri yang tinggi dalam diri siswa. Guru juga perlu menemukan sesuatu (bakat atau kelebihan) dalam diri siswa yang bisa membuatnya merasa penting.
2.     Menciptakan rasa aman dan menyenangkan bagi siswa untuk mengeksplorasi serta mengekspresikan seluruh potensinya. Siswa adalah makhluk yang memiliki rasa ingin tahu. Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, ia akan mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya. Proses belajar berjalan lancar manakala siswa dapat menguji kemampuannya dan mencoba pengalaman baru, atau bahkan membuat kesalahan-kesalahan tanpa mendapat kecaman yang dapat menyinggung perasaan mereka. Rasa aman juga datang dari sikap yang disiplin dan konsisten. Dengan keteraturan, siswa akan merasa pasti mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya. Ketidakpastian akan menimbulkan keraguan dan ketakutan berbuat salah, yang menyebabkan hilangnya motivasi. Disiplin yang baik dan tidak kaku harus diterapkan oleh guru dan orang tua, karena tujuan disiplin adalah menolong siswa guna menjadi individu yang independen, mandiri, dan dapat menentukan peran mereka sendiri. Disiplin harus ditegakkan berdasarkan aturan yang masuk akal, kooperatif dan tidak otoriter.
3.     Kenali seluruh potensi yang dimiliki siswa. Sejak awal, ajari siswa untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan bagi dirinya sendiri. Tujuan yang dipilih dan ditetapkan sendiri mengandung motivasi yang lebih kuat daripada tujuan yang ditetapkan oleh orang lain. Apalagi tujuan atau potensi tertentu terlalu banyak ditentukan orang lain, bisa jadi tujuan itu tidak sesuai dengan kemampuan siswa.
4.     Berkomunikasilah dengan siswa tentang apa yang ingin mereka wujudkan dan apa saja hambatannya. Hal ini bisa dilakukan secara terbuka antara guru, orang tua dan siswa.
*    Pihak-Pihak dalam Meningkatkan Motivasi
Dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar melibatkan pihak-pihak sebagai berikut.
1.     Siswa
Siswa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri untuk meningkatkan motivasi belajar pada dirinya agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.  Motivasi berupa tekad yang kuat dari dalam diri siswa untuk sukses secara akademis, akan membuat proses belajar semakin giat dan penuh semangat.
2.     Guru
Guru bertanggungjawab memperkuat motivasi belajar siswa lewat penyajian bahan pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan pribadi dengan siswanya. Dalam hal ini guru dapat melakukan apa yang disebut dengan menggiatkan anak dalam belajar. Usaha-usaha yang digunakan dalam mengiatkan  adalah :
a. Mengemukakan pertanyaan
b. Memberi ganjaran
c. Memberi hadiah
d. Memberi hukuman/sanksi
Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar, berkarya, dan berkreasi. 
3.     Orang tua atau keluarga dan lingkungan
Tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Selain itu motivasi sosial dapat timbul dari orang-orang lain di sekitar siswa, seperti dari tetangga, sanak saudara, atau teman bermain. Fungsi keluarga adalah sebagai motivasi utama bagi peserta didik, karena memiliki intensitas yang lebih tingi untuk menanamkan motif-motif tertentu bagi proses pembelajaran anak.






Sumber :
§  Dikutip dalam : http://ezaknowit.blogspot.com/2013/10/makalah-motivasi-belajar-mengajar.html Diakses pada 13 September 2014 Pada pukul 12:01
§  Dikutip dalam : http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/ Diakses pada 13 September 2014 Pada pukul 12:06
§  Dikutip dalam: http://kangsaviking.wordpress.com/motivasi-belajar/ Dikases pada 13 September 2014 Pada pukul 12:11
§  Dikutip dalam : http://nuryanakorang.blogspot.com/2011/09/makalah-motivasi-belajar.html Diakses pada 13 September 2014 Pada pukul 12:15
§  Dikutip dalam : http://liputanedukasi.wordpress.com/2010/10/11/pengaruh-motivasi-terhadap-interaksi-belajar-siswa/ Diakses pada 13 September 2014 Pada pukul 12:22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar